Dalam memimpin diri dan lingkungan parameter keberhasilannya adalah keagungan di mata kemanusiaan dan ketinggian derajat di haribaanNYA. Keagungan bersifat keduniaan sedangkan ketinggian bersifat kekal dunia dan akhirat. Keagungan berada pada tataran pusat teladan dan ketinggian berada pada tataran kebenaran iman, keadilan ilmu dan amal kebajikan yang beradab,bijaksana dan menyejahterakan. Intinya keagungan kepemimpinan berada dalam himpunan bagian dari himpunan utamanya berupa ketinggian kepemimpinan. Pusat teladan sebagai jangkar moralitas bisa gagal karena kemanusiaannya, namun kepemimpinan profetik yang utuh, kegagalannya pun mengandung hikmah/hukum dalam makna hakiki.Menyatunya Rule of law dengan rule by law dengan penuh keagungan dan ketinggian kepemimpinan. Dengan memperjuangkan kebahagiaan, kebaikan dan kemaslahatan bersama sebagai tugas dasar pencerahan profetik di setiap periode pengutusan. Terutama di akhir zaman sekarang ini.
Komentar
Posting Komentar