Tanggungjawab Kepemimpinan

Kepemimpinan ditantang untuk menjawab adanya pembiaran peperangan dan saling membunuh/memobilisasi kekerasan(dalam arti luas) yang harus segera dihentikan. Kemudian adanya premanisme yang mendikte kebijakan publik dan melakukan pembodohan seakan-akan menjadi pahlawan dalam menghadapai kasus pelanggaran hukumnya. Lembaga penegak hukum dengan aparat yang memperjualbelikan hukum dan makelar kasus yang sudah menjadi mafia. Ditambah lagi oknum-oknum penyelenggara negara yang seharusnya menjadi pengayom dan penginspirasi kehidupan yang bermakna bagi masyarakat justru menghalangi dan mempersulit urusan-urusan keseharian. Stop berbuat kriminal dan mengkriminalisasi masyarakat yang lemah. Permainan ini harus segera dihentikan. Kita adalah negara pejuang yang rela berkorban demi tegaknya peradaban yang dilambangkan dengan suatu cita-cita luhur dengan tujuan dan nilai-nilai kemandirian yang berusaha dengan segenab daya dan upayanya. Ini semua bukanlah retorika tanpa makna, penuh pencitraan dan kosong. Ini merupakan refleksi bangkitnya dari penindasan, penderitaan dan keterjajahan dari internal negara maupun eksternal, yang harus dihayati dalam mewujudkan keadilan hakiki. Haluan dan latar belakang perjuangan pencapaian peradaban di negara ini,  diisi latar psikologis yang menjadi kesatuan gerakan/aksi solidaritas penegakan keadilan hukum, menghidupkan kembali kerangka filsafat(induk keseluruhan ilmu) yang revolusioner, di segala bidang kajian kemanusiaan&kealamsemestaan yang humanis & holistik. Komitmen yang berbudi luhur untuk menghapuskan penderitaan akibat keserakahan dan rasa takut akibat ketidakadilan diinisiasi secara  bersama oleh semua kalangan. Jangan sampai "inferiority complex" ditambah lagi kehilangan harga diri, karena tidak adanya/tidak disikaptindakinya  prinsip-prinsip kehidupan yang luas dan kaya sebagai bangsa yang besar menjadi dosa sejarah yang harus dipikul.
Korupsi ada dan menjamur karena adanya kehilangan harga diri ini. Kerangka keseimbangan kekuasaan yang menjadi acuan pemerintah, janganlah menjadi tameng dan penghalang dari tegaknya keadilan dan kebajikan tetinggi dan terhakiki. Haram hukumnya institusi kenegaraan  menyalahi fungsinya untuk melayani sindikat mafia/terpenjara. Hidupkan lagi jiwa kepahlawanan yang tercabut dari urat nadi perjuangan. Selamatkan dan menangkanlah peradaban di negara ini dengan menghacurkan kebiadaban yang ditutup-tutupi. Karena bagaimanapun canggihnya  menutup kebusukan tetaplah keharuman yang dipilih. Akhirilah semua ini dengan rekonsiliasi secara damai,terbuka dan beradab. Berani berbuat berani bertanggungjawab.

Komentar